Bunga Bangkai Menarik Perhatian
Padang Ekspres • Jumat, 31/08/2012 13:42 WIB • • 483 klik
Solsel, Padek—
Empat hari setelah ditemukannya bunga bangkai yang telah mekar
menjulang, warga silih berganti mengunjunginya. Tepatnya, di belakang
rumah Budi Irwan, 34 di Lubuk Gadang Selatan, Sangir atau sekitar 500
meter dari kantor Bupati Solok Sealtan.
Bunga bangkai jenis
amorphopallus titannum itu tumbuh di antara kebun karet milik warga.
Beredarnya informasi tentang kehadiran bunga langka tersebut, sontak
membuat SoloK Selatan khususnya warga Sangir, buncah. Kabar dari Mulut
ke mulut, akhirnya sampai juga ke Bupati Solok Selatan, Muzni Zakaria.
Dua hari lalu, orang nomor satu di Solsel itu menyempatkan diri melihat
bunga bangkai.
Selain pengunjung lokal,
pengunjung asing, berkebangsaan Belanda, kebetulan lewat menuju
Kerinci, Glenn dan Maroilen menyempatkan diri untuk singgah ke lokasi
ini. Mereka mengaku kagum dan penasaran karena baru kali ini melihat
bunga bangkai Amorphopallus titannum.
“Ini bukan kali pertama
penemuan bunga bangkai di Solok Selatan. Daerah kita memang banyak
mengandung kekayaan alam, termasuk bunga langka ini. Mari kita
mensyukuri apa yang dianugerahkan Tuhan untuk daerah kita,”ajak Muzni
Zakaria.
Secara terpisah, Kepala TNKS
STPN wilayah IV Solok Selatan M.Zainudin melalui Polisi Hutan pelaksana
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Rika Putra Abas mengatakan,
Amorphopallus titannum yang ditemukan di Solok Selatan ini tumbuh
sekitar 555 meter dari permukaan laut dengan kemiringan 60-65 derajat
dan berjarak sekitar 15 kilometer dari Taman Nasional Kerinci Sabelat,
dan hanya berjarak 100 meter dari jalan lintas Padang-Kerinci.
Penemuan bunga bangkai
jenis amorphopallus titannum yang baru berusia sekitar satu minggu itu,
dan merupakan jenis paling tinggi ditemukan. Amorphopallus titannum
dapat tumbuh sampai umur 30 hari, setelah bunga mekar maka sisa umurnya
diperkirakan hanya 10 hari lagi. Setelah mekar, maka bunga bangkai akan
layu. Bunga bangkai jenis Amorphopallus titannum ini merupakan jenis
langka dan jarang ditemukan.
Ia menambahkan, bunga
bangkai berbeda dengan bunga raflesia. Jenis amorphopallus titannum
hanya endemik yang tumbuh di kawasan hutan Sumatera. Berbeda dengan
rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah lain, bunga bangkai dapat di
budi daya. Bila rafflesia parasit pada tumbuhan rambat, bunga bangkai
tumbuh di atas umbi sendiri. Selain itu, bunga bangkai tumbuh menjulang
tinggi sedangkan bunga rafflesia yang hanya melebar.
Bunga bangkai Amorphopallus
titannum ini setelah mekar berwarna krem pada bagian luar dan pada
bagian yang menjulang. Mahkotanya berwarna merah keungu-unguan sekilas
bentuknya saat mekar terlihat seperti bunga terompet. Amorphophallus
titanium dapat mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m. Bau
busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini seperti pada rafflesia berfungsi
untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk. (sih)
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق
BACA DAN PAHAMI